BANTENRAYA.COM – Dalam mengejar target percepatan Universal Coverage Jaminan (UCJ) Sosial Ketenagakerjaan, Pemerintah Kota Cilegon melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Cilegon dan Corporate Social Responsibility (CSR).
Percepatan UCJ tersebut dilakukan melalui program Gerakan Menyejahterakan Pekerja Sekitar Kule (Gemet Sekul) di Aula Setda Cilegon, Kamis 28 Agustus 2025.
Sekretaris Daerah Pemkot Cilegon Maman Mauludin mengatakan, Pemkot Cilegon mendorong percepatan UCJ tahun 2025 ini mencapai 55 persen, yang saat ini UCJ baru mencapai 45 persen.
Baca Juga: UIN Banten Lantik 10 Pejabat Pascasarjana, Rektor: Jumlah Mahasiswa Harus Bertambah
“Target UCJ 55 persen, masih ada waktu untuk kita mencapai target melalui program Gemet Sekul dan edaran Walikota juga,” kata Maman kepada Banten Raya di Aula Setda Cilegon, Kamis 28 Agustus 2025.
Ia mengungkapkan, melalui program Gemet Sekul, dapat membantu memberikan perlindungan kepada pekerja formal maupun pekerja informal yang ada di Kota Cilegon.
Terutama BPJS Ketenagakerjaan ini dapat membantu pekerja informal seperti nelayan, pedagang sayur, tukang ojek, Asisten Rumah Tangga (ART), petani, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Banten Berikan Santunan untuk 179 Guru Ngaji, Agar Semangat Mengajar Tetap Terjaga
“Semua pekerja itu harus tercover BPJS Ketenagakerjaan. Kita berkewajiban meningkatkan UCJ untuk dapat melindungi pekerja rentan dari kecelakaan atau kematian,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca Nugrahestianto Widodo berharap, para OPD dan CSR di Kota Cilegon dapat terlibat bergabung dalam program Gemet Sekul.
Menurutnya, masih banyak pekerja rentan yang belum tercover BPJS Ketenagakerjaan, namun tak dapat tercover hanya menggunakan APBD saja.
Baca Juga: Penjualan Tiket FIFA Matchday Masih Dibuka, Cek Harga dan Jadwalnya
“Salah satu upayanya melalui Gemet Sekul ini tapi tidak semua bisa dilakukan dengan APBD, makq kita berharap partisipasi dari ASN dan CSR untuk membantu,” harapnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cilegon Afriwan Mahendra menjelaskan, jaminan sosial ini perlu disosialisasikan dan dibantu oleh beberapa pihak seperti para OPD dan CSR.
“Masyarakat yang rentang terhadap ekonomi ga paham apa itu jaminan sosial, maka perlu disosialisasikan. Karena keterbatasan APBD, maka inovasi baru ini melibatkan OPD dan CSR,” jelasnya.
Baca Juga: Banjir Varian! FarPoem Brand Parfum Lokal Asal Kota Serang Rilis 20 Poduk Baru dalam Setahun
Ia menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan para CSR di Kota Cilegon untuk dapat mendorong percepatan UCJ.
“InsyaAllah pekan depan nanti kita akan bertemu dengan 35 perusahaan untuk mendorong dalam keterlibatan jaminan sosial ini,” ujarnya.***
